BANDA ACEH - Dua narapidana kasus narkotika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lambaro, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, kabur dari lapas sejak dua hari silam. Hingga Selasa (29/4) sore, keduanya belum kembali. Diduga dua napi itu dilepaskan oleh petugas lapas.
Narapidana kasus narkotika yang kabur adalah, Babussalam, warga Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, yang dihukum 12 tahun penjara karena kasus ganja dan telah menjalani enam tahun kurungan penjara. Dia dikabarkan menghilang sejak Minggu (27/4) malam.
Sementara narapidana kedua adalah Feri Asirien, warga Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, dia diduga menghilang pada Senin (28/4). Feri dihukum penjara 5,5 tahun karena masalah sabu dan telah menjalani selama 2,5 tahun.
Kepala Lapas Lambaro, Kabupaten Aceh Besar, M Sutan, Selasa (29/4), kepada wartawan mengakui ada dua narapidana kasus narkotika yang kabur dari lapas yang dipimpinnya. Dia juga menduga ada petugas lapas yang terlibat sehingga kedua napi bisa kabur dengan mudah.
“Hingga saat ini, kami masih memeriksa petugas lapas, karena hasil pemeriksaan sementara, Babussalam diizinkan pulang oleh petugas Lapas bernama Sujatmiko. Sementara Feri diizinkan pulang oleh petugas lapas lainnya, Haris,” kata M Sutan.
Menurut M Sutan, selain memeriksa dua petugas lapas tersebut, dia juga akan memeriksa semua petugas piket, termasuk komandan petugas lapas.
“Saat ini, kami juga telah memerintahkan mereka untuk mencari Babussalam dan Feri hingga dapat. Jangan seenaknya mereka memberi izin narapidana keluar dari lapas,” ujar M Sutan.
M Sutan juga menyebutkan, hingga saat ini, dia tidak tahu pasti alasan kedua petugas lapas tersebut memberi izin kepada kedua napi itu tanpa persetujuan petugas pengamatan.
“Napi yang boleh keluar hanya yang orang tua, mereka yang meninggal, dan jika mendapatkan persetujuan dari petugas Pengamatan, tidak boleh izin diberikan sembarangan. Apalagi oleh petugas jaga,” kata M Sutan.(SH)
